Contoh Makalah Konsep dan Ruang Lingkup Sistem
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak dulu
sampai sekarang telah banyak perubahan-perubahan yang terjadi diantaranya
adalah dalam administrasi negara. Perkembangan administrasi negara telah berkembang
dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan sistem yang ada.
Berkembangnya
sistem yang ada ini terkadang tidak di ikuti dengan pemahaman tentang sistem
itu sendiri. Banyak masyarakat baik masyarakat umum maupun para administrator
yang tidak memahami apa itu sistem, konsep, dan ruang lingkup sistem. Bahkan
banyak administrator yang tidak bisa membedakan mana yang termasuk sistem dan
yang mana yang termasuk subsistem.
Berdasarkan
permasalahan itulah dibutuhkan pemahaman tentang sistem bagi masyarakat umum
khususnya para pelaku administrasi. Para administrator harus menambah
pengetahuan tentang sistem dengan referensi yang ada agar dapat memahami segala
bentuk pola, tatanan dan konsep yang ada dalam segala lingkungan admnistrasi
yang ada. Karena pola, tatanan dan konsep yang ada itulah yang akan menentukan
terintegrasi atau tidaknya kinerja administrator serta mengoptimalisasi
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana
klasifikasi system jika dilihat dari beberapa sudut pandang ?
2. Apa
saja karakteristik system ?
3. Apa
saja elemen-elemen yang terdapat pada system ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. mengetahui
klasifikasi system dalam beberapa sudut pandang
2. menyebutkan
dan mengetahui karakteristik system.
3. mengetahui
elemen2 yang terdapat dalam system.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A. KONSEP
Konsep merupakan abstrak, entitas
mental yang universal yang
menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan.
Pengertian Konsep sendiri adalah universal di mana mereka bisa diterapkan
secara merata untuk setiap extensinya. Konsep juga dapat diartikan pembawa
arti.
Menurut Bahri konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah
objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu
mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan
dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam
bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan
dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).
Menurut Singarimbun dan Effendi konsep adalah generalisasi dari
sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan
barbagai fenomena yang sama.” Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian
tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus
dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita memakainya.
Soedjadi, memberikan Pengertian Konsep adalah
ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan
yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata (lambang
bahasa).
Singarimbun dan
Effendi, menguraikan Pengertian Konsep adalah
generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk
menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep merupakan suatu kesatuan
pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan
kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita memakainya.
Dari pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa konsep adalah
“Sekumpulan gagasan
atau ide yang sempurna dan bermakna berupa abstrak, entitas mental yang
universal dimana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap ekstensinya
sehingga konsep membawa suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai
ciri yang sama dan membentuk suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau
persoalan yang dirumuskan”.
B. SISTEM
Sistem berasal
dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering
dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana
suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem
juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana
yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Menurut L. Ackof, Sistem
adalah satu kesatuan yang konseptual dan berdiri dari beberapa bagian dalam
sebuah keadaan yang saling ketergantungan satu sama lainnya.
Menurut John Mc. Manama memberikan pengertian Sistem ialah struktur yang terkonsep
atau tersusun dari beberapa fungsi yang bekerja dan berkaitan untuk satu
kesatuan untuk mencapai sebuah hasil yang di inginkan secara efektif dan
efisien.
Menurut Henry Prat Fairchild Sistem merupakan rangkaian yang memiliki keterkaitan antara
beberapa bagian dari hal yang terkecil, jika suatu bagian terganggu maka pada
bagian yang lainnya akan merasakannya juga.
Kata
"sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam
forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan
pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian
yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan
di antara mereka.
BAB III
PEMBBAHASAN
A. KLASIFIKASI SISTEM
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, diantaranya sebagai berikut ini
1. Sistem abstrak dan
sistem fisik
Sistem
abstrak merupakan sistem yang tidak tampak secara fisik, sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer dan sistem
produksi.
2. Sistem alamiah
(natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)
Sistem
alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya sistem
perputaran bumi mengelilingi matahari. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara
manusia dengan mesin disebut dengan man machine system, karena menyangkut
penggunaan mesin yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem tertentu
(deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem
tertentu beroperasi dengan karakteristik yang sudah diprediksi, sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah
lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan.
4. Sistem tertutup (closed system) dan
sistem terbuka (open system)
Sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan
lingkungan luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ada, tetapi kenyataan
tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada hanyalah relatively closed
system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
B. KARAKTERISTIK SISTEM
Suatu sistem mempunyai karakterisktik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batasan sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments),
penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses),
dan sasaran (objectives).
Adapun karakteristik
yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1.
Komponen
(components)
Suatu
sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bakerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen dari
suatu system biasanya dikenal dengan subsistem. Subsistem mempunyai
syarat-syarat dari sistem itu sendiri dalam menjalankan fungsinya dan mempunyai
sistem secara keseluruhan.
2.
Batasan
Sistem (boundary)
Batasan
system merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lain. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu
kesatuan. Batasan sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3.
Lingkungan
Luar Sistem (environments)
Lingkungan luar sistem adalah apapun
diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan
luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu
kelansungan hidup dari sistem.
4.
Penghubung
Sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
5.
Masukan
Sistem (input)
Masukan
sistem adalah energy yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah energi yang di masukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6.
Keluaran
Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang di olah dan di
klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran
dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada suprasistem.
7.
Pengolah
Sistem (proses)
Suatu system dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran.
8.
Sasaran
Sistem (objectives)
Merupakan
tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukan yang dibutuhkan system dari
keluaran yang akan dihasilkan system.
C. ELEMEN-ELEMEN SISTEM
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah
sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme
pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai
elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
1.
Tujuan
Setiap sistem memiliki
tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi
pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah
dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang
lain berbeda.
2.
Masukan
Masukan (input) sistem
adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan
yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik)
maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah,
sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa
pelanggan).
3.
Proses
Proses merupakan
bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran
yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi
juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau
limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit,
proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4.
Keluaran
Keluaran (output)
merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa
suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5.
Batas
Yang disebut batas (boundary)
sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan).
Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan
kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian
pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas
sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku
sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat
mengurangi keterbatasan dana.
6.
Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian
(control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang
mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan
maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai
dengan tujuan.
7.
Lingkungan
Lingkungan adalah
segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap
operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.
Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya
tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan
tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup
sistem.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering
dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana
suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Klasifikasi
system terbagi atas, Sistem abstrak dan sistem
fisik Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made
system) Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu
(probabilistic system Sistem
tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
Sistm juga
mempunyai elemen-elemen dan juga karakteristik untuk diketahui oleh para
administrator maupun masyarakat umum.
DAFTAR
PUSTAKA
Syafie
Kencana Inu, dkk. 1999. Ilmu Administrasi
Publik. Jakarta : Reneka Cipta
Pasolong
Harbani, 2007. Teori Administrasi Publik.
Bandung : Alfabeta
Comments
Post a Comment