Contoh Makalah Pelayanan Publik



 BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, maka pemerintah memiliki fungsi memberikanberbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanandalam bentuk pengaturan atau pun pelayanan-pelayanan lain dalam rangkamemenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, utlilitas,dan lainnya. Berbagai gerakan reformasi publik ( public reform) yang dialaminegara-negara maju pada awal tahun 1990-an banyak diilhami oleh tekananmasyarakat akan perlunya peningkatan kualitas pelayanan publik yang diberikanoleh pemerintah.
Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu. Keadaan persaingan yang cukup kompetitif antar perguruan tinggi menuntut lembaga pendidikan memperhatikan mutu pendidikan dan kelembagaan sehingga mampu serta unggul dalam persaingan tersebut. Perguruan tinggi harus melakukan langkah antisipasi guna menghadapi persaingan yang semakin kompetitif serta bertanggung jawab untuk menggali dan meningkatkan segala aspek pelayanan yang dimiliki, karena sebuah pelayanan yang dimiliki oleh lembaga tertentu akan menjadi gambaran dari kualitas lembaga tersebut, jika pelayanan yang diberikan menurut konsumen itu baik maka sebuah lembaga tersebut bisa dikatakan baik. Tapi sebaliknya jika pelayanan yang dimiliki suatu lembaga buruk maka lembaga tersebut akan dikatakan buruk. Termasuk juga pelayanan dalam sebuah lembaga pendidikan. Penelitian mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi perguruan tinggi dalam kaitannya dengan pengukuran mutu jasa, penilaian dengan pendekatan akreditasi serta penilaian yang sifatnya langsung seperti tingkat gagal studi (DO), masa studi dan lainnya dianggap tidak cukup sehingga diperlukan paradigma baru sebagai indikator pengukuran mutu pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja bentuk-bentuk pelayanan di Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik ?
2.      Bagaimana kepuasan mahasiswa mengenai pelayanan publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi?
3.      Apa saja strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa dalam pelayanan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi ?
C. TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk pelayanan di Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik.
2.      Memahami seberapa besar kepuasan mahasiswa mengenai pelayanan publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi.
3.      Merumuskan strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa dalam pelayanan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi.














BAB II
KAJIAN TEORI
A. PELAYANAN
Pelayanan publik/umum merupakan salah satu fungsi utama dari pemerintah. Pemerintah berkedudukan sebagai lembaga yang wajib memberikan atau memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pelayanan merupakan terjemahan dari istillah service dalam bahasa Inggris yang menurut Kotler yang dikutip Tjiptono, yaitu berarti “setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”.(Tjiptono,2004:6).
Kemudian Sutopo dan Sugiyanti mengemukakan bahwa pelayanan mempunyai pengertian sebagai “membantu menyiapkan (atau mengurus) apa yang diperlukan seseorang”.(Sutopo dan Sugiyanti, 1998:25). Sebagai suatu produk, pelayanan (service) mempunyai sifat yang khas, yang menyebabkan berbeda dengan produk yang lain.
Menurut Martiani pelayanan mempunyai lima sifat dasar sebagai berikut:
1.      Tidak berwujud (intangible)
2.      Tidak dapat dipisah-pisahkan (inseperability)
3.      Berubah-ubah / beragam (variability)
4.      Tidak tahan lama (perishability)
5.      Tidak ada kepemilikan (unowwership). (Martiani, 1995:1).
 Dalam kaitannya dengan pelayanan umum Sedarmayanti mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan pelayanan umum adalah “melayani suatu jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam segala bidang”.(Sedarmayanti, 1999:195). Hal senada juga diungkapkan oleh Saefullah, yang menyatakan bahwa “pelayanan umum (public service) adalah pelayanan yang diberikan pada masyarakat umum yang menjadi warga negara atau yang secara sah menjadi penduduk negara yang bersangkutan.”(Saefullah, 1999:5).
Kemudian pelayanan publik menurut Pamudji adalah “berbagai kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang barang dan jasa.”(Pamudji, 1994:21). Adapun yang dimaksud pelayanan publik menurut Ndraha, yaitu “Proses produksi barang dan jasa yang ditujukan kepada publik.”(Ndraha, 2000:58). Lebih jelas lagi yang dimaksud dengan pelayanan umum, telah disebutkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum, adalah sebagai berikut : “Segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan .”(Kepmenpan No.81 tahun 1993: Pendahuluan). Beberapa pengertian pelayanan umum diatas mengemukakan bahwa pelayanan umum atau pelayanan publik merupakan berbagai kegiatan yang harus dilakukan oleh pemerintah baik di Pusat, di Daerah, dan BUMN/BUMD untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi tuntutan dari masyarakat. Kebutuhan tersebut meliputi produk pemerintah yang berupa barang dan jasa yang tergolong sebagai jasa publik dan layanan sipil.
B. PUBLIK
Publik pada dasarnya berasal dari bahasa Inggris “public” yang berarti umum, rakyat umum, orang banak dan rakyat. Nampaknya kata “publik” diterjemahkan oleh beberapa kalangan berbeda- beda sebagaimana kepentingan mereka. Berikut beberapa defenisi menurut para ahli
Syafie dkk, ,mengatakan bahwa pubik adalah sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki.
H. George Fredrickson, menjelaskan konsep “public” dalam lima perspektIf, yaitu (1) public sebagai kelompok kepentingan, yaitu public dilihat sebagai manifestasi dari interaksi kelompok yang melahirkan kepentingan masyarakat, (2) public sebagai pemilih yang rasional, yaitu masyarakat terdiri atas individu- individu yang berusaha memenuhi kebutuhan dan kepentingan sendiri, (3) public sebagai perwakilan kepentingan masyarakat, yaitu kepentingan public diwakili melalui suara (4) public sebagai konsumen, yaitu konsumen sebenarnya tidak terdiri dari individu-individu yang tidak berhubungan satu sama lain, namun dalam jumlah yang cukup besar mereka menimbulkan tuntutan pelayanan birokrasi. Karena itu posisinya dianggap juga dianggap sebagai public, dan (5) public sebagai warga Negara dalam seluruh proses penyelenggaraan  pemerintahan dipandang sebagai sesuatu yang paling penting.














BAB III
PEMBAHASAN
A. BENTUK-BENTUK PELAYANAN DI FISPOL UNSRAT
Untuk mendengar aspirasi mahasiswa di tingkat fakultas tersedia 2 (dua) lembaga kemahasiswaan, yakni, SENAT FISIP dan Majelis Permusyarawatan Mahasiswa (MPM) FISIP. Selain itu, juga tersedia organisasi internal kepentingan diantaranya Badan Tadzkir (BT), Bina Kerohanian Kristen, Dewan Mahasiswa (DEMA), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HIMAJU), Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA), Depot Seni, dll.
Dalam kaitannya dengan layanan kepada mahasiswa, untuk pengembangan minat dan bakat, Program Studi memberikan dorongan kepada mahasiswa dalam menyalurkan bakan dan minatnya, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik melalui berbagai unit kegiatan dalam organisasi kemahasiswaan, termasuk juga melalui Himpunan Mahasiswa. Bentuk dorongan misalnya dengan memfasilitasi proses pembimbingan kepada mahasiswa untuk mengikuti kegiatan penulisan karya ilmiah. Pendampingan mahasiwa dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan juga merupakan salah satu manifestasi bentuk dukungan. 
Pelayanan akademik berupa pengajuan judul skripsi, pembimbingan proses skripsi, konsultasi topik praktikum dan  pendampingan praktikum.
Pelayanan administrasi umum berupa pelayanan konfirmasi dan penandatanganan kartu rencana studi (KRS) dan kartu hasil studi (KHS) dan ketatausahaan untuk menunjang proses belajar mengajar.
B. KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN DI FISIP UNSRAT
Dari beberapa analisis data dan hasil perbincangan dengan beberapa mahasiswa, didapat berbagai pendapat mengenai kualitas pelayanan yang dilakukan di ruang lingkup FISPOL UNSRAT.
1.      Pelayanan Akademik dan Administrasi Umum
Dari hasil perbincangan dengan beberapa mahasiswa tingkat lanjut didapatkan fakta bahwa pengajuan judul skripsi, pembimbingan proses skripsi, konsultasi topik praktikum dan  pendampingan praktikum sudah mendapatan pelayanan yang baik dalam pelaksanaannya. Hanya saja yang menjadi kendalanya prosesnya yang terkesan lamban dikarenakan yang melayani tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang sudah memasuki proses pembuatan skripsi adalah beberapa dosen yang seharusnya menjadi pembimbing dalam pengaajuan, pembimbingan dan konsultasi serta pendampingan yang susah dihubungi.
2.      Pelayanan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana menjadi sangat penting dalam menunjang proses kegiatan belajar-mengajar oleh dosen dan mahasiswa. Dalam hal ini di Fispol Unsrat ada banyak sarana dan prasarana yang kurang menunjang mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya berupa:
a.       Alat pendingin ruangan yang tidak berfungsi dengan baik bahkan bisa dikatakan mati total. Contoh yang Perlu diketahui seperti dalam gedung F1,F2, dan F3 dipakai dalam kegiatan pembelajaran oleh mahasiswa jurusan Administrasi Negara yang rata-rata berjumlah sekitar 100 orang lebih, terasa sangat panas dan pengat ketika siang hari hal ini menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi sangat terganggu.
b.      Fasilitas kursi yang tidak sesuai jumlah mahasiswa. Terkadang apabila terjadi lonjakan mahasiswa yang hadir di kelas, membuat beberapa mahasiswa yang tidak mendapat jatah kursi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya jumlah kursi yang tersedia di dalam kelas. Akibatnya, sebagian mahasiswa harus berusaha sendiri untuk mencari kursi di ruangan lain bahkan sampai menggunakan kursi tanpa meja.
c.       Toilet yang tidak berfungsi. Sebagai mahasiswa Fisip Unsrat, toilet menjadi suatu sarana yang bias dikatakan “mewah” dikarenakan hampir semua toilet yng ada di Fisip tidak terdapat air yang bersih dan memadai. Kalaupun airnya berfungsi, kebersihan yang tidak terjamin membuat wc fisip terkesan terlihat sangat jorok.
d.      Jenis buku di perpustakaan yang berisi buku-buku lama sehingga jauh dari kesan pembaruan (up to date). Buku-buku di perpustakaan Unsrat terlihat kurang menarik bahkan ketika dilihat pertama kali langsung meruntuhkan minat baca mahasiswa dikarenakan banyak terdiri dari cetakan lama sehingga membuat mahasiswa kurang tertarik ke perpustakaan.
Meskipun dari penjabaran diatas dikatakan banyak kekurangan dari pelayanan di fisip namun tentu saja tidak semua pelayanan yang  dilakukan di fisip yang tidak sesuai, ada juga beberapa yang memberikan pelayanan prima bagi mahasiswa.
C. STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN
Strategi yang dapat di lakukan untuk meningkatkan kepuasan Mahasiswa dalam layanan Administrasi Akademik Fakultas Sosial dan Politik adalah dengan lebih meningkatkan faktor kinerja yang sudah ada dan mengoptimalkan harapan-harapan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik. Selain memperhatikan kedua aspek diatas, salah satu sisi lain yang patut diperhatikan oleh pemerintah dalam upaya peningkatan pelayanan publik adalah dengan meningkatkan penyediaan fasilitas yang menunjang kualitas pelayanan public tersebut. Sebab, tanpa didukung tersedianya fasilitas yang lengkap maka akan menghambat proses penyelenggaraan pelayanan public kepada mahasiswa.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka sudah sepatutnya pemerintah menerapkan kemajuan teknologi itu untuk menunjang penyelenggaraan pelayanan public. Peningkatan fasilitas ini tentunya mencakup fasilitas fisik dan non fisik.
Ketersediaan prasarana ini disadari atau tidak akan semakin mempercepat sekaligus meningkatkan penyelenggaraan pelayanan publik. Dan untuk mewujudkannya maka haruslah diperlukan alokasi dana untuk penyediaan sarana dan prasarana tersebut. Dengan begitu maka segala kendala yang menghalangi penyelenggaraan pelayanan publik kepada masyarakat akan dapat teratasi.
 Juga sebagai pedoman untuk melakukan penyempurnaan dan berkesinambungan dengan melakukan pendekatan enam langkah yaitu :
1.      Mengidentifikasi jasa/layanan bernilai tambah yang diberikan kepada mahasiswa.
2.      Mengidentifikasi pelanggan/mahasiswa dan menentukan harapannya seteliti mungkin.
3.      Mengidentifikasi kebutuhan kritis organisasi dalam hal ini administrasi akdemik yang memungkinkannya untuk memuaskan mahasiswa.
4.      Menentukan proses untuk melaksanakan pekerjaan layanan administrasi akademik.
5.      Mencermati kekeliruan proses dan mengeliminasi usaha-usaha yang sia-sia.
6.      Menjamin perbaikan berkesinambungan dengan jalan mendukung umpan balik terus menerus. Strategi perbaikan kualitas pelayanan harus dibarengi dengan strategi implementasi yang tepat. Bila tidak, itu sama saja dengan resep kue tanpa instruksi cara masaknya. Agar kualitas pelayanan administrasi akademik bisa di implementasikan secara sukses maka pendekatan manajemen proyek harus diadakan pada seluruh bagian organisasi.

BAB IV
KESIMPULAN
Perguruan tinggi harus melakukan langkah antisipasi guna menghadapi persaingan yang semakin kompetitif serta bertanggung jawab untuk menggali dan meningkatkan segala aspek pelayanan yang dimiliki, karena sebuah pelayanan yang dimiliki oleh lembaga tertentu akan menjadi gambaran dari kualitas lembaga tersebut, jika pelayanan yang diberikan menurut konsumen itu baik maka sebuah lembaga tersebut bisa dikatakan baik.
Untuk mendengar aspirasi mahasiswa di tingkat fakultas tersedia 2 (dua) lembaga kemahasiswaan, yakni, SENAT FISIP dan Majelis Permusyarawatan Mahasiswa (MPM) FISIP. Selain itu, juga tersedia organisasi internal kepentingan diantaranya Badan Tadzkir (BT), Bina Kerohanian Kristen, Dewan Mahasiswa (DEMA), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HIMAJU), Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA), Depot Seni, dll.
Ada beberapa yang menjadi keluhan mengenai pelayanan di FISIP diantaranya adalah :
1.      Pelayanan akademik yang terkesan lamban
2.      Pelayanan sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti
a.       Alat pendingin ruangan yang mati total.
b.      Jumlah kursi yang tersedia masih minim.
c.       Toilet yang tidak berfungsi.
d.      Buku perpustakaan yang jauh dari kata pembaruan.
DAFTAR PUSTAKA
Syafie Kencana Inu, dkk. 1999. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta : Reneka Cipta
Pasolong Harbani, 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta
Effendi, Sofian, 1986. Pelayanan Publik, Pemerataan dan Administrasi Negara Baru, Prisma, XV

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Makalah Kreatifitas dan Inovasi dalam Wirausaha

Contoh Proposal Penelitian Perpustakaan

Contoh Makalah Kompensasi Manajemen Sumber Daya Manusia